Kamis, 25 Februari 2016

STATIKA STRUKTUR (Resultan Gaya)


1.       Tentukan Reseultan dari gaya-gaya berikut dengan metode analitis?
   





  Jawaban:

a.       Diketahui:           F1= P  = 40N
                              F2= Q = 60N
  Ditanya:             R  =  ???
  Jawab:

                Diagram benda bebas

                Dari diagram benda bebas diatas dapat diketahui bahwa: α= 1750
 

b.      Diketahui:           F1 = 5 KN
                              F2 = 3,5 KN
  Ditanya:             R   = ????
  Jawab:
                Diagram benda bebas

          Dari diagram benda bebas diatas dapat diketahui bahwa: α= 950






Senin, 09 Februari 2015

Bahan Bakar dan Pelumas (Bagian 2)


Bahan bakar dan pelumas (Bagian 2)


Setelah sebelumnya membahas tentang bahan bakar, pada kesempatan ini akan di jelaskan masalah pelumas dan lebih di spesifikkan kepada oli mesin.

Pelumas
Sebagian besar pelumas kendaraan berbahan dasar minyak dan berbagai macam additive. Beberapa diantaranya dibuat dengan bahan dasar sintetik. Bagian menguraikan tipe-tipe pelumas sebagai berikut:

·         Oli mesin

·         Oli roda

·         Gemuk

·         Fluida

·         LLC (Long Life Coolant)

·         Sealant




Petunjuk:
Diklasifikasikan menjadi oli dan fluida menurut penggunaan:
1. Oli mempunyai tujuan utama untuk melumasi.
2. Fluida mempunyai tujuan utama untuk mengoperasikan sistem part-part konstruksi oleh tekanan oli.

Engine Oil
-          Gasoline Engine
-          Diesel Engine
Fluids
-           Automatic Transmission
-           Power Steering
-           Brake
-           Shock Absorbers Fluid
-           Suspension Fluid
Gear Oil
-          Transmission
-          Differential
-          Steering
LLC (Long Life Coolant)
Grease
-          Chassis
1.       MP (Multipurpose)
2.       Wheel Bearing Grease
3.       Molybdenum Disulfide Lithium-Soap-based
-          Other Special
1.       Lithium-soap-based Glycol
2.       High-temperatur
3.       Disc Brake
4.       Release Hub
Sealant
-          Static Seal (Gasket)
-          Dynamic Seal (Oil Seal)








Oli Mesin

Oli mesin melumasi berbagai macam part-part dalam di  mesin. Oli mesin menyediakan empat fungsi utama sebagai berikut:



a.       Pelumasan

Oli mesin melumasi permukaan logam yang saling mengalami kontak di dalam mesin dengan membentuk lapisan tipis oli di atasnya, guna mengurangi gesekan antara permukaan logam.

b.      Pendinginan

Oli mesin mendinginkan mesin dengan menyerap panas dari area-area yang tidak mudah menjadi dingin oleh sistem pendinginan seperti piston dan permukaan lain yang saling kontak.

c.       Pembersihan

Oli mesin menyingkirkan jelaga yang tercipta oleh pembakaran dan partikel-partikel logam didalam oli, tanpa mengijinkannya untuk mengendap di part-part bagian dalam.

d.      Penyekatan

Oli mesin membentuk lapisan tipis oli antara piston dan silinder. Lapisan ini berperan sebagai penyekat yang meminimalkan pembebasan blow by gas.


                Metoda-metoda klasifikasi yang menunjukkan karakteristik oli mesin adalah sebagai berikut:

a.       SAE (Society of Automotive Engineers) Diklasifikasikan berdasarkan viskositas oli mesin.

b.      API /ISLAC (American Petroleum Institute / International Lubricant Standardization and Appproval Commite) Diklasifikasikan berdasarkan kualitas oli mesin.

c.       ACEA (Association des Constructeurs Europ-ens de I’Automobile) Disahkan oleh European Oil Association.

Perhatian:

- Oli mesin untuk mesin diesel dan mesin bensin berbeda. Tekanan kompresi dan pembakaran di dalam mesin diesel sangat tinggi, dan gaya yang tinggi diberikan pada part-part yang berputar. Oleh karena itu oli mesin yang digunakan pada mesin diesel harus membentuk lapisan tipis oli yang kuat. Tetapi, baru-baru ini sebuah tipe oli untuk kedua mesin bensin dan diesel telah diproduksi.

- Oli mesin menurun dikarenakan oksidasi atau panas dan harus diganti secara berkala.

a.       Klasifikasi viskositas oli menurut indeks SAE:

Indeks ini menunjukkan temperatur ambient dimana oli tertentu dapat digunakan. (contohnya: “10W-30”) Semakin besar angka, semakin tinggi viskositasnya oli.

Oli-oli dengan indeks viskositas yang ditunjukkan sebagai rentang seperti SAE 10W-30 disebut oli “multi-grade”. Semakin rendah angka pertama, seperti “10,” maka oli semakin sulit untuk mengeras pada temperatur rendah. Semakin tinggi angka kedua, seperti “30,” oli semakin sulit untuk menjadi tipis pada temperatur tinggi. “W” berarti “Winter,” menunjukkan bahwa viskositas ini adalah untuk penerapan pada temperatur rendah.






 

b.      Klasifikasi berdasarkan kualitas

1.       Klasifikasi kualitas oli API:

Menunjukkan batas kondisi pengendaraan yang dapat ditahan oleh oli. Untuk mesin bensin, oli-oli diklasifikasikan menurut tingkatannya dari SA ke SL, walaupun  SE atau tingkat yang lebih tinggi digunakan untuk kendaraan SL adalah oli berkualitas paling tinggi. *Untuk mesin diesel tingkat klasifikasi oli adalah dari CA ke CF-4, dengan CF-4 sebagai kualitas.*



*Mulai Maret,2002



2.       Klasifikasi kualitas oli ILSAC:

Oli-oli ini telah lulus uji konsumsi bahan bakar ILSAC sebagai tambahan telah lulus standar API.Mereka diklasifikasikan ke dalam tingkat GF-1 dan GF-2 sesuai dengan performa keekonomisan bahan bakar GF-2 adalah tingkat paling tinggi.



Minggu, 08 Februari 2015

Bahan Bakar dan Pelumas



Bahan bakar dan pelumas (Bagian 1)

Banyak tipe bahan bakar dan pelumas yang digunakan pada kendaraan. Beberapa diantaranya mengandung bahan-bahan beracun dan mudah terbakar dan harus ditangani secara berhati-hati. Berhati-hati bila tipe bahan bakar atau pelumas yang tidak sesuai digunakan secara tidak sengaja, maka dapat menyebabkan kekritisasi pada part-part yang bekerja. Adalah penting untuk mengetahui berbagai macam tipe bahan bakar dan pelumas.


                   

a.       Bahan bakar

Bahan bakar yang saat ini digunakan oleh kendaraan termasuk bensin dan diesel (oli ringan), dan juga methanol, LPG, dan bahan bakar lainnya. Disini, kami akan mendiskusikan kedua bahan bakar yang paling umum: bensin dan diesel.

1.       Bahan Bakar Bensin

Bahan Bakar Bensin adalah susunan hidrokarbon yang dihasilkan dengan cara menyuling oli mentah. Bensin sangat mudah menguap, dan membangkitkan sejumlah besar panas. Bensin juga memenuhi persyaratan yang diperlukan sebagai bahan bakar kendaraan:

·         Tidak mengandung bahan yang membahayakan.

·         Bersifat anti-knocking yang tinggi properties.

·         Cukup murah

Untuk inilah, maka bensin digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin bensin.






Peringatan : Bensin sangat mudah menguap, dan menjadi uap yang berbentuk gas yang mudah terbakar bila mengalami kontak dengan udara. Karena ia terbakar dengan mudah, oleh karena itu ia sangat berbahaya, dan harus ditangani secara berhati-hati.



Angka oktan

Angka oktan adalah salah satu ukuran untuk mengidentifikasi karakteristik bensin dan mewakili karakteristik bahan bakar anti-gelitik (anti-knock). Bensin dengan angka oktan lebih tinggi tidak mudah menyebabkan mesin ngelitik (knocking) dibandingkan dengan bensin berangka oktan lebih rendah.

Untuk meningkatkan angka oktan, beberapa bensin mengandung timbal, sementara yang lain tanpa timbal. Karena beberapa mesin dirancang untuk menggunakan bensin bertimbal, dan yang lain dirancang untuk tidak menggunakan timbal, oleh karena itu harus digunakan tipe bensin yang tepat. tidak

Petunjuk: Knocking diciptakan oleh pembakaran bensin yang normal didalam silinder. Suara ini dibangkitkan oleh pukulan yang berulang-ulang dinding silinder yang mengurangi output tenaga mesin.








 

2.       Bahan Bakar Diesel

Bahan Bakar Diesel (kadang-kadang disebut “oli ringan”) adalah pencampuran hidrokarbon yang disuling setelah bensin dan kerosin disuling dari oli mentah pada temperatur yang rentang antara 150-370oC (302-698oF). Bahan bakar diesel terutama digunakan untuk menjalankan mesin-mesin diesel .

Perhatian:

·         Tidak seperti bensin, bahan bakar diesel juga berperan sebagai pelumas.

Jangan menukar bahan bakar karena bila bensin dituangkan kedalam mesin diesel secara tidak sengaja, maka dapat merusak pompa injeksi dan nozzle-nozzle.

·         Bahan bakar diesel diklasifikasikan kedalam berbagai macam tipe, terutama tergantung pada fluiditas, karena fluiditas menurun seiring dengan menurunnya temperatur. Tipe yang digunakan harus sesuai dengan lingkungan (temperatur) penggunaan.




Angka Cetane

Angka cetane menunjukkan kemampuan pengapian bahan bakar diesel. Semakin tinggi angkanya maka semakin baik kemampuan pengapian bahan bakar dan semakin kecil jumlah knocking. Angka cetane minimum yang dapat diterima agar bahan bakar dapat digunakan pada mesin kendaraan diesel berkecepatan tinggi pada umumnya adalah 40-50.

Petunjuk:

Diesel knocking tercipta saat waktu sebelum pengapian (waktu pengapian belakang) menjadi panjang, seperti saat menggunakan bahan bakar berangka cetane rendah, temperatur atau rpm rendah. Ketika interval sebelum pengapian menjadi lebih panjang, bahan bakar yang tersisa di dalam silinder  akan terbakar atau meledak sekaligus, menyebabkan tekanan naik dengan tiba-tiba. Hal ini menyebabkan munculnya suara gemeretak.