Minggu, 08 Februari 2015

Bahan Bakar dan Pelumas



Bahan bakar dan pelumas (Bagian 1)

Banyak tipe bahan bakar dan pelumas yang digunakan pada kendaraan. Beberapa diantaranya mengandung bahan-bahan beracun dan mudah terbakar dan harus ditangani secara berhati-hati. Berhati-hati bila tipe bahan bakar atau pelumas yang tidak sesuai digunakan secara tidak sengaja, maka dapat menyebabkan kekritisasi pada part-part yang bekerja. Adalah penting untuk mengetahui berbagai macam tipe bahan bakar dan pelumas.


                   

a.       Bahan bakar

Bahan bakar yang saat ini digunakan oleh kendaraan termasuk bensin dan diesel (oli ringan), dan juga methanol, LPG, dan bahan bakar lainnya. Disini, kami akan mendiskusikan kedua bahan bakar yang paling umum: bensin dan diesel.

1.       Bahan Bakar Bensin

Bahan Bakar Bensin adalah susunan hidrokarbon yang dihasilkan dengan cara menyuling oli mentah. Bensin sangat mudah menguap, dan membangkitkan sejumlah besar panas. Bensin juga memenuhi persyaratan yang diperlukan sebagai bahan bakar kendaraan:

·         Tidak mengandung bahan yang membahayakan.

·         Bersifat anti-knocking yang tinggi properties.

·         Cukup murah

Untuk inilah, maka bensin digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin bensin.






Peringatan : Bensin sangat mudah menguap, dan menjadi uap yang berbentuk gas yang mudah terbakar bila mengalami kontak dengan udara. Karena ia terbakar dengan mudah, oleh karena itu ia sangat berbahaya, dan harus ditangani secara berhati-hati.



Angka oktan

Angka oktan adalah salah satu ukuran untuk mengidentifikasi karakteristik bensin dan mewakili karakteristik bahan bakar anti-gelitik (anti-knock). Bensin dengan angka oktan lebih tinggi tidak mudah menyebabkan mesin ngelitik (knocking) dibandingkan dengan bensin berangka oktan lebih rendah.

Untuk meningkatkan angka oktan, beberapa bensin mengandung timbal, sementara yang lain tanpa timbal. Karena beberapa mesin dirancang untuk menggunakan bensin bertimbal, dan yang lain dirancang untuk tidak menggunakan timbal, oleh karena itu harus digunakan tipe bensin yang tepat. tidak

Petunjuk: Knocking diciptakan oleh pembakaran bensin yang normal didalam silinder. Suara ini dibangkitkan oleh pukulan yang berulang-ulang dinding silinder yang mengurangi output tenaga mesin.








 

2.       Bahan Bakar Diesel

Bahan Bakar Diesel (kadang-kadang disebut “oli ringan”) adalah pencampuran hidrokarbon yang disuling setelah bensin dan kerosin disuling dari oli mentah pada temperatur yang rentang antara 150-370oC (302-698oF). Bahan bakar diesel terutama digunakan untuk menjalankan mesin-mesin diesel .

Perhatian:

·         Tidak seperti bensin, bahan bakar diesel juga berperan sebagai pelumas.

Jangan menukar bahan bakar karena bila bensin dituangkan kedalam mesin diesel secara tidak sengaja, maka dapat merusak pompa injeksi dan nozzle-nozzle.

·         Bahan bakar diesel diklasifikasikan kedalam berbagai macam tipe, terutama tergantung pada fluiditas, karena fluiditas menurun seiring dengan menurunnya temperatur. Tipe yang digunakan harus sesuai dengan lingkungan (temperatur) penggunaan.




Angka Cetane

Angka cetane menunjukkan kemampuan pengapian bahan bakar diesel. Semakin tinggi angkanya maka semakin baik kemampuan pengapian bahan bakar dan semakin kecil jumlah knocking. Angka cetane minimum yang dapat diterima agar bahan bakar dapat digunakan pada mesin kendaraan diesel berkecepatan tinggi pada umumnya adalah 40-50.

Petunjuk:

Diesel knocking tercipta saat waktu sebelum pengapian (waktu pengapian belakang) menjadi panjang, seperti saat menggunakan bahan bakar berangka cetane rendah, temperatur atau rpm rendah. Ketika interval sebelum pengapian menjadi lebih panjang, bahan bakar yang tersisa di dalam silinder  akan terbakar atau meledak sekaligus, menyebabkan tekanan naik dengan tiba-tiba. Hal ini menyebabkan munculnya suara gemeretak.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar